Perbedaan Obat Generik dan Paten: Mana yang Lebih Efektif?

perbedaan obat generik dan paten
Home Edukasi Perbedaan Obat Generik dan Paten: Mana yang Lebih Efektif?
Table of Contents

Kategori

Ringkasan Artikel: Perbedaan Obat Generik dan Paten

Obat generik dan paten memiliki beberapa perbedaan penting. Berikut ringkasannya:

  • Keduanya memiliki zat aktif yang sama.
  • Obat generik lebih murah karena tanpa biaya riset dan promosi.
  • Obat paten lebih mahal karena mencakup biaya riset, hak paten, dan promosi.
  • Efektivitas keduanya sama, meski masyarakat sering menganggap paten lebih manjur.
  • Generik memakai nama zat aktif, sedangkan paten memakai nama dagang.
  • Pilihan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan rekomendasi dokter.

 

Apa Itu Obat Generik?

Obat generik adalah obat yang memiliki kandungan zat aktif sama dengan obat paten, baik dari sisi dosis, keamanan, maupun cara kerja.

Menurut data BPOM, dari 20.565 obat yang terdaftar, 87,38% adalah obat generik, sedangkan sisanya obat paten.

Karakteristik utama obat generik adalah dijual dengan nama zat aktif, bukan merek dagang.

Misalnya, Paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri, tersedia dalam berbagai bentuk tablet, sirup, atau injeksi.

Kualitasnya tetap terjamin karena harus memenuhi standar uji bioekivalensi sebelum dipasarkan.

 

Kelebihan obat generik adalah harga yang jauh lebih murah karena produsen tidak lagi menanggung biaya penelitian awal.

Kekurangannya, obat generik sering dianggap kurang manjur karena kemasan sederhana dan minim promosi.

Sebagai contoh di Indonesia, Albendazole generik digunakan sebagai obat cacing yang efektif dengan harga lebih rendah dibanding merek dagang.

 

Apa Itu Obat Paten?

Obat paten adalah obat yang pertama kali dikembangkan dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi dengan perlindungan hak paten.

Dilansir dari Drug Patent Watch, masa paten umumnya 20 tahun dan hanya pemegang paten yang boleh memproduksi serta menjual obat tersebut.

Karena mencakup biaya penelitian, pengembangan, hingga promosi, harga obat paten cenderung lebih tinggi.

Karakteristik obat paten ditandai dengan adanya nama dagang khusus yang dikenal luas masyarakat.

Selain itu, kemasan dan branding dibuat menarik sehingga sering dianggap lebih terpercaya.

Walau begitu, dari segi zat aktif, obat paten dan generik tetap memiliki kesetaraan dalam efektivitas terapi.

 

Kelebihan obat paten adalah inovasi, kualitas terjamin, dan pilihan yang bervariasi. Namun kekurangannya adalah harga yang mahal.

Di Indonesia, contoh obat paten adalah Panadol (nama dagang Paracetamol) atau Lipitor untuk kolesterol, yang cukup populer di pasaran.

 

Perbedaan Obat Generik dan Paten

Secara umum, perbedaan obat generik dan paten terletak pada aspek harga, branding, hingga cara promosi. Walaupun kandungan zat aktif sama, persepsi masyarakat seringkali berbeda.

Aspek Obat Generik Obat Paten
Harga Lebih murah karena tanpa biaya riset dan promosi Lebih mahal karena menanggung biaya riset, iklan, dan paten
Komposisi Zat aktif sama, berbeda pada bahan tambahan Zat aktif sama, bahan tambahan bisa berbeda
Efektivitas Sama efektif dengan obat paten Sama efektif dengan obat generik
Branding Nama zat aktif, tanpa merek khusus Nama dagang, dikenal luas masyarakat
Promosi Minim promosi, kemasan sederhana Banyak iklan, kemasan lebih menarik

 

Bagaimana Membedakan Obat Generik dan Paten?

Cara paling mudah membedakan keduanya adalah dari nama pada kemasan.

Obat generik hanya mencantumkan nama zat aktif (misalnya “Paracetamol”), sementara obat paten menggunakan nama dagang (misalnya “Panadol”).

 

Lebih Pilih Obat Generik atau Paten?

Pemilihan obat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi Anda.

Jika ingin pengobatan terjangkau dengan efektivitas yang sama, obat generik sudah cukup.

Apalagi sebagian besar dokter di Indonesia merekomendasikan obat generik sebagai terapi utama.

Obat paten bisa menjadi pilihan jika Anda ingin kemudahan akses, variasi bentuk, atau kenyamanan merek.

Namun, yang terpenting tetap mengikuti resep dokter, bukan sekadar harga atau merek.

 

Mengapa Sering Ada Stigma Obat Paten Lebih Manjur?

Stigma ini muncul karena promosi obat paten lebih gencar, kemasan lebih meyakinkan, serta harga yang lebih tinggi. Padahal, dari sisi zat aktif, efektivitas obat generik dan paten tetap sama.

 

FAQ Tentang “Perbedaan Obat Generik dan Paten”

Apakah obat generik sama manjur dengan obat paten?

Ya, karena kandungan zat aktifnya sama.

Mengapa obat paten lebih mahal?

Karena biaya riset, paten, dan promosi ditanggung perusahaan.

Apakah obat generik aman dikonsumsi?

Aman, karena sudah lulus uji bioekivalensi BPOM.

Bisakah dokter meresepkan obat generik?

Bisa, bahkan sering direkomendasikan untuk pasien.

Apa contoh obat generik yang populer di Indonesia?

Paracetamol, Amoxicillin, dan Albendazole.

 

Baca Juga:

Manfaat Suntik Vitamin C untuk Daya Tahan Tubuh dan Kulit

Efek Samping Suntik Neurobion yang Perlu Anda Ketahui

Picture of Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional
Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional

dr. Reyner Ricardo · General Practioner · Universitas Tarumanagara

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!