Hujan Mengandung Mikroplastik di Jakarta, Apa Dampaknya?

hujan mengandung mikroplastik, mikroplastik dalam air hujan, bahaya mikroplastik bagi kesehatan, bagaimana mikroplastik bisa turun bersama hujan
Home Edukasi Hujan Mengandung Mikroplastik di Jakarta, Apa Dampaknya?
Table of Contents

Kategori

Ringkasan Artikel: Hujan Mengandung Mikroplastik

Penelitian BRIN menemukan bahwa hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik yang terbawa melalui proses atmosfer.

  • Jenis polimer yang terdeteksi meliputi poliester, nilon, dan polietilena.
  • Mikroplastik berasal dari serat pakaian sintetis, abrasi ban kendaraan, dan fragmen plastik lainnya.
  • Partikel plastik turun bersama presipitasi akibat dinamika udara dan uap air di atmosfer.

 

Temuan Penelitian Hujan Mengandung Mikroplastik

Penelitian BRIN sejak 2022 mengungkap bahwa hujan di wilayah perkotaan, termasuk Jakarta, membawa partikel mikroskopis yang berasal dari pecahan plastik.

Mikroplastik yang didominasi serat dan fragmen polimer seperti poliester, nilon, dan polietilena itu tercatat rata-rata mencapai sekitar 15 partikel per meter persegi per hari.

Setiap sampel air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik yang berasal dari degradasi limbah plastik di udara.

Termasuk serat pakaian sintetis, debu kendaraan, dan sisa pembakaran sampah.

 

Ketika dibandingkan dengan studi serupa dari Eropa dan Amerika Serikat, pola penyebarannya terlihat mirip.

Penelitian di Pegunungan Pyrenees (Prancis) dan beberapa negara bagian di AS juga menemukan mikroplastik dalam presipitasi.

Mikroplastik berukuran kurang dari 5 mm ini bahkan terdeteksi di ketinggian 2.877 meter, menunjukkan kemampuannya beredar luas di atmosfer bumi.

 

Fenomena ini menunjukkan bahwa sirkulasi mikroplastik adalah isu global yang tidak terbatas pada kota dengan tingkat polusi tinggi.

Dengan demikian, Jakarta menjadi bagian dari tren dunia yang menghadapi tantangan kontaminasi plastik di udara.

 

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah fragmen plastik berukuran sangat kecil, umumnya kurang dari 5 milimeter.

Bentuknya bermacam-macam, mulai dari serat, serpihan, hingga partikel bulat yang tidak kasat mata.

Karena ukurannya kecil, partikel ini mudah terbawa angin, air, dan aktivitas manusia di perkotaan.

 

Dikutip dari UNEP, mikroplastik ditemukan hampir di seluruh air, tanah, dan udara, dengan estimasi 2,7 juta ton mencemari lingkungan pada 2020.

Sumber mikroplastik di sekitar bisa berasal dari serat pakaian sintetis yang terlepas saat dicuci, sisa gesekan ban kendaraan, hingga pecahan sampah plastik sekali pakai yang terurai menjadi partikel lebih kecil.

Mikroplastik juga dapat muncul dari proses degradasi botol plastik, kantong belanja, produk kecantikan lama, dan berbagai barang berbahan polimer lainnya.

 

Bagaimana Mikroplastik Bisa Turun Bersama Hujan?

Fenomena ini terjadi melalui sirkulasi mikroplastik di atmosfer atau atmospheric microplastic cycle.

Saat partikel plastik terangkat oleh angin atau aktivitas manusia, mikroplastik melayang di udara dan bercampur dengan uap air.

Pada fase tertentu, partikel ini berada cukup tinggi sehingga dapat bersentuhan dengan proses pembentukan awan.

Ketika awan mengalami kondensasi, mikroplastik dapat tertangkap di dalam butiran air.

Selanjutnya, saat presipitasi terjadi, partikel tersebut ikut turun bersama hujan dan mendarat kembali di permukaan bumi.

 

Apa Bahaya Mikroplastik Bagi Kesehatan?

Mikroplastik dapat memberikan dampak tertentu bagi kesehatan, khususnya jika terhirup atau tertelan melalui udara, makanan, atau air.

  • Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan karena bentuknya menyerupai debu halus.
  • Potensi membawa zat kimia berbahaya seperti BPA atau ftalat.
  • Bisa memicu reaksi inflamasi di jaringan tubuh tertentu.
  • Risiko masuk ke sistem pencernaan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
  • Mengganggu kesehatan kulit pada orang yang sensitif karena partikel dapat menempel setelah hujan.

 

Cara Mengurangi Risiko Paparan Mikroplastik

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu meminimalkan paparan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari.

  • Menggunakan masker saat berada di luar ruangan setelah hujan, terutama di area padat kendaraan.
  • Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk menekan potensi pelepasan fragmen plastik.
  • Memilih pakaian berbahan alami untuk mengurangi pelepasan serat sintetis.
  • Menggunakan penyaring pada saluran mesin cuci agar serat mikro tidak langsung terbuang ke lingkungan.
  • Membersihkan permukaan rumah secara rutin agar debu mikroplastik tidak menumpuk.

 

FAQ Tentang “Hujan Mengandung Mikroplastik”

Apakah hujan benar-benar membawa mikroplastik?

Ya, penelitian BRIN dan studi global menunjukkan partikel plastik dapat turun melalui hujan.

Apakah air hujan aman diminum?

Tidak disarankan tanpa filtrasi dan pemanasan karena partikel mikroplastik bisa terbawa.

Dari mana asal mikroplastik di udara

Berasal dari serat pakaian, pecahan plastik, asap pembakaran, hingga debu ban kendaraan.

Apakah mikroplastik berbahaya jika terhirup?

Potensi risiko ada, terutama iritasi dan paparan bahan kimia yang menempel pada partikel.

Apakah fenomena ini hanya terjadi di kota besar?

Tidak, penelitian di Eropa dan AS menunjukkan daerah terpencil juga mengalaminya.

 

Baca Juga:

Bahaya Radiasi Cesium 137 dari Kasus Cikande Banten

Waspadai Gejala Heatstroke Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Picture of Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional
Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional

dr. Reyner Ricardo · General Practioner · Universitas Tarumanagara

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!