Penyebab Berat Badan Turun Drastis dan Pemeriksaannya

penyebab berat badan turun drastis
Home Edukasi Penyebab Berat Badan Turun Drastis dan Pemeriksaannya
Table of Contents

Kategori

Sekilas Tentang Berat Badan Turun Drastis

Penurunan berat badan memang bisa menjadi hal yang diinginkan, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet.

Namun, ketika berat badan turun secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, hal ini perlu diwaspadai.

Berat badan turun drastis bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius dan membutuhkan penanganan medis.

Secara medis, berat badan yang turun lebih dari 5% dari total berat badan dalam waktu 6 bulan tanpa upaya yang disengaja seperti diet atau olahraga, termasuk dalam kategori penurunan drastis.

Misalnya, seseorang dengan berat badan awal 60 kg yang mengalami penurunan hingga 3 kg dalam waktu singkat tanpa penyebab yang jelas, patut mencurigai adanya kondisi kesehatan yang mendasari.

Contoh lainnya adalah seorang lansia yang sebelumnya memiliki berat badan 70 kg, dan kini hanya 64 kg dalam waktu dua bulan tanpa perubahan pola makan.

Dalam banyak kasus, penurunan berat badan seperti ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

 

Gejala Berat Badan Turun Drastis

Berat badan yang menurun secara drastis umumnya disertai dengan gejala lain, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Waspadai tanda-tanda berikut yang bisa muncul bersamaan:

  • Lemas dan cepat lelah
  • Nafsu makan menurun
  • Gangguan tidur
  • Perubahan suasana hati
  • Masalah pencernaan (diare atau sembelit)
  • Mudah sakit atau daya tahan tubuh menurun
  • Rambut rontok dan kulit kering

 

Penyebab Berat Badan Turun Drastis

Berat badan turun drastis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis. 

Berikut adalah beberapa penyebab medis yang umum terjadi:

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Hormon ini mempercepat metabolisme tubuh, sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat dari biasanya.

Akibatnya, seseorang bisa mengalami penurunan berat badan meskipun pola makan tetap atau bahkan meningkat.

Gejala lain yang menyertai adalah jantung berdebar, mudah berkeringat, dan gangguan tidur.

Kondisi ini lebih sering ditemukan pada wanita dan memerlukan pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis.

Diabetes Melitus

Pada penderita diabetes, tubuh kesulitan memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi.

Sebagai gantinya, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energi.

Proses ini menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Selain itu, gejala seperti sering buang air kecil, haus berlebihan, dan mudah lapar juga bisa muncul.

Jika tidak ditangani, diabetes bisa menimbulkan komplikasi serius. Pemeriksaan kadar gula darah dan HbA1c diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Kanker

Berbagai jenis kanker, terutama kanker saluran cerna, paru, dan pankreas, bisa menyebabkan berat badan turun drastis.

Sel kanker yang tumbuh cepat menguras energi tubuh, bahkan ketika Anda tidak merasakan nyeri atau gejala awal lainnya.

Selain penurunan berat badan, gejala lain bisa berupa nyeri yang tidak hilang, benjolan, atau gangguan pencernaan yang persisten.

Diagnosis kanker membutuhkan pemeriksaan menyeluruh, termasuk imaging dan biopsi. Penanganan tergantung jenis dan stadium kanker.

Infeksi Kronis

Infeksi seperti tuberkulosis (TBC), HIV/AIDS, atau hepatitis kronis dapat menyebabkan penurunan berat badan secara perlahan namun signifikan.

Infeksi ini mengganggu metabolisme tubuh dan membuat sistem imun bekerja lebih keras.

Akibatnya, tubuh menggunakan lebih banyak energi, meski asupan makanan tetap.

Selain itu, gejala seperti demam berkepanjangan, keringat malam, dan kelelahan kronis juga sering muncul.

Gangguan Pencernaan

Kondisi seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, atau sindrom iritasi usus besar dapat mengganggu penyerapan nutrisi.

Akibatnya, tubuh kekurangan zat gizi penting meskipun asupan makanan cukup. Hal ini menyebabkan berat badan turun secara perlahan tapi pasti.

Gejala lain yang umum adalah diare kronis, nyeri perut, dan perut kembung. Diagnosis gangguan pencernaan memerlukan endoskopi, tes darah, dan pemeriksaan tinja.

Gangguan Makan

Anoreksia nervosa dan bulimia adalah contoh gangguan makan yang dapat menyebabkan penurunan berat badan ekstrem.

Pada kondisi ini, penderita memiliki persepsi yang salah tentang tubuhnya dan secara sengaja mengurangi asupan kalori atau melakukan purging.

Penurunan berat badan bisa sangat cepat dan berbahaya. Gejala tambahan mencakup depresi, kecemasan, serta gangguan hormonal. 

Terapi psikologis dan intervensi medis diperlukan untuk pemulihan.

Gangguan Mental

Stres berat, depresi, dan gangguan kecemasan dapat mengganggu nafsu makan dan pola makan secara keseluruhan.

Tidak jarang penderita mengalami penurunan berat badan drastis karena tidak menyadari berkurangnya asupan harian.

Gejala lain seperti perasaan hampa, putus asa, dan gangguan tidur kerap menyertai. Konsultasi dengan psikiater dan psikolog sangat disarankan dalam kondisi ini.

Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi, antidepresan, atau obat tiroid, dapat menyebabkan penurunan berat badan sebagai efek samping.

Obat-obatan ini bisa mempengaruhi nafsu makan, metabolisme, atau menyebabkan mual dan muntah.

 

Pemeriksaan Laboratorium untuk Berat Badan Turun Drastis

Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk mengetahui penyebab berat badan turun drastis secara pasti. Diagnosis yang akurat hanya bisa didapatkan melalui evaluasi menyeluruh oleh tenaga medis.

Tes Fungsi Tiroid

Tes ini untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kurang aktif (hipotiroidisme). Hasil tes TSH dan fT4 akan menunjukkan status hormon tiroid Anda.

Tes Gula Darah dan HbA1c

Digunakan untuk mendeteksi diabetes melitus dan memantau kadar gula darah dalam jangka panjang. Tes ini penting jika Anda mengalami gejala seperti haus berlebihan dan sering buang air kecil.

Tes Darah Lengkap dan CRP

Berguna untuk mengecek adanya infeksi atau peradangan kronis yang bisa menyebabkan penurunan berat badan. CRP adalah penanda inflamasi yang sering meningkat pada infeksi serius.

Tes Fungsi Hati dan Ginjal

Tes ini dapat mendeteksi gangguan pada organ vital yang bisa memengaruhi metabolisme dan berat badan.

Pemeriksaan Tambahan

Bila dicurigai kanker atau gangguan pencernaan, dokter mungkin menyarankan CT scan, endoskopi, atau tes penunjang lainnya.

Untuk hasil yang akurat, Anda disarankan melakukan medical check-up di Klinik Healthmed, yang menyediakan paket pemeriksaan lengkap dengan dukungan dokter dan fasilitas modern.

 

Cara Mengatasi Berat Badan Turun Drastis

Langkah pertama untuk mengatasi penurunan berat badan drastis adalah memperbaiki pola makan.

Pastikan tubuh Anda mendapatkan cukup kalori, protein, dan mikronutrien yang dibutuhkan.

Konsumsi makanan bergizi tinggi seperti alpukat, telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan produk susu bisa membantu menambah berat badan secara sehat.

Anda juga bisa menggunakan suplemen nutrisi jika diperlukan, tetapi tetap di bawah pengawasan ahli gizi.

Jika berat badan terus menurun tanpa sebab yang jelas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gizi atau dokter umum.

Pemeriksaan menyeluruh termasuk laboratorium, imaging, dan konsultasi lanjutan akan membantu mengetahui akar permasalahan.

Klinik Healthmed menyediakan layanan medical check-up dan konsultasi spesialis yang bisa menjadi solusi tepat untuk Anda yang mengalami berat badan turun drastis. Hubungi kami sekarang.

Picture of Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional
Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional

dr. Reyner Ricardo · General Practioner · Universitas Tarumanagara

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!