Cara Minum Obat Cacing Untuk Anak Dan Orang Dewasa

cara minum obat cacing
Home Edukasi Cara Minum Obat Cacing Untuk Anak Dan Orang Dewasa
Table of Contents

Kategori

Ringkasan Artikel: Cara Minum Obat Cacing

Obat cacing (anthelmintik) digunakan untuk mengatasi infeksi parasit pada manusia. Berikut ringkasannya:

  • Obat cacing bekerja dengan cara berbeda, mulai dari melumpuhkan hingga membunuh cacing.
  • Jenis obat cacing yang umum digunakan antara lain albendazole, mebendazole, praziquantel, dan lainnya.
  • Cara minum obat cacing harus disesuaikan dengan usia, dosis, serta anjuran dokter.

 

Apa Itu Obat Cacing (Anthelmintic)?

Antelmintik atau obat cacing adalah kelompok obat antiparasit yang berfungsi mengeluarkan cacing parasit (helminth) dan parasit internal lain dari tubuh dengan cara melumpuhkan atau membunuhnya tanpa merusak inang

Obat ini juga disebut vermifuges (melumpuhkan) atau vermicides (membunuh).

Infeksi ini umumnya disebabkan oleh cacing seperti cacing gelang, cacing kremi, hingga cacing pita yang dapat hidup di saluran pencernaan.

Menurut Wikipedia, obat cacing selain untuk manusia juga digunakan pada hewan, terutama ternak kecil seperti kambing dan domba.

 

Obat cacing juga digunakan dalam program pemberian massal pada anak sekolah di negara berkembang.

Contohnya seperti Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan (POPM) di Indonesia.

Penggunaan obat cacing sangat penting untuk menjaga kesehatan, terutama karena infeksi cacing bisa menyebabkan gangguan penyerapan gizi dan anemia.

Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, sirup, hingga kapsul, dan dapat dikonsumsi sesuai anjuran.

 

Jenis Obat Cacing

merek obat cacing di indonesia

  • Albendazole – Contoh merek: Zentel, Albenda
  • Mebendazole – Contoh merek: Vermox, Combantrin-M
  • Praziquantel – Contoh merek: Biltricide
  • Pyrantel Pamoate – Contoh merek: Combantrin
  • Ivermectin – Contoh merek: Scabo, Ivermax
  • Diethylcarbamazine (DEC) – Contoh merek: Hetrazan
  • Triclabendazole – Contoh merek: Egaten

 

Cara Kerja Obat Cacing

Mekanisme kerja obat cacing berbeda-beda sesuai dengan jenis obat yang digunakan:

Jenis Obat Mekanisme Kerja
Albendazol & Mebendazol Menghambat penyerapan glukosa pada cacing hingga mati kelaparan.
Pirantel Pamoat Melumpuhkan otot cacing sehingga mudah keluar bersama feses.
Praziquantel Meningkatkan permeabilitas sel cacing hingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
Levamisol Mengganggu sistem saraf cacing yang berujung pada kelumpuhan cacing.
Obat dengan Efek Ovicidal Menghambat perkembangan telur dan larva untuk mencegah infeksi ulang.

 

Tips Memilih Obat Cacing yang Tepat

Untuk menentukan obat cacing yang tepat, langkah pertama adalah mengenali jenis cacing penyebab infeksi.

Cacing usus yang paling sering menyerang, seperti cacing kremi, gelang, cambuk, dan tambang, umumnya diobati dengan albendazole, mebendazole, atau pyrantel pamoate.

Sementara itu, untuk cacing pita dan schistosoma lebih efektif menggunakan praziquantel, sedangkan infeksi strongyloides biasanya diatasi dengan ivermectin.

Pemilihan obat sebaiknya tidak sembarangan, karena tiap cacing memiliki obat paling efektif sesuai mekanisme kerjanya.

 

Cara Minum Obat Cacing Anak dan Dewasa

Obat cacing diminum sekali sesuai dosis, lalu diulang tiap 6 bulan.

Anak biasanya mendapat albendazole atau mebendazole dalam bentuk sirup atau tablet kunyah, sedangkan dewasa menggunakan tablet atau kapsul.

Dilansir dari Vinmec, obat ini sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil, menyusui, anak di bawah 2 tahun, serta penderita gangguan hati atau alergi obat.

Waktu terbaik diminum malam hari dua jam setelah makan, dengan makanan ringan untuk mencegah mual.

 

Obat Cacing untuk Anak

Anak-anak lebih rentan terkena cacingan karena sering bersentuhan langsung dengan tanah, bermain tanpa alas kaki, atau kurang menjaga kebersihan tangan.

Karena itu, pemberian obat cacing pada anak perlu dilakukan secara rutin.

Jenis obat: Albendazole atau Mebendazole.

Dosis umum:

Albendazole: 400 mg sekali minum.

Mebendazole: 500 mg sekali minum, atau 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari (tergantung jenis cacing).

Bentuk sediaan: Sirup untuk anak kecil, tablet kunyah untuk anak yang lebih besar.

Cara minum: Bisa diberikan setelah makan agar lebih nyaman di lambung.

Tips: Agar anak mau minum, orang tua bisa memilih sediaan sirup dengan rasa manis atau menjelaskan manfaat obat dengan bahasa sederhana.

 

Obat Cacing untuk Dewasa

Orang dewasa juga berisiko terkena cacingan, terutama jika tinggal di lingkungan dengan sanitasi kurang baik atau sering makan makanan tidak higienis.

Jenis obat: Albendazole, Mebendazole, Praziquantel (untuk cacing pita/schistosomiasis), atau Ivermectin (untuk strongyloides).

Dosis umum:

Albendazole: 400 mg sekali minum.

Mebendazole: 500 mg sekali minum, atau 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari.

Praziquantel: 10–20 mg/kg berat badan, tergantung jenis cacing.

Ivermectin: 150–200 mcg/kg berat badan, biasanya sekali minum.

Cara minum: Umumnya setelah makan.


Hal yang Dihindari Setelah Minum Obat Cacing

Beberapa hal sebaiknya tidak dilakukan setelah minum obat cacing agar efektivitas obat tetap optimal:

  • Jangan mengkonsumsi alkohol dalam 24 jam setelah minum obat
  • Hindari makan makanan tinggi lemak berlebihan dan daging mentah/tidak matang
  • Jangan menghentikan pengobatan tanpa saran dokter jika masih ada gejala
  • Hindari dosis ganda jika lupa minum obat, cukup lanjutkan sesuai jadwal

 

FAQ Tentang “Cara Minum Obat Cacing”

Berapa kali minum obat cacing dalam setahun?

Biasanya setiap 6 bulan sekali atau sesuai anjuran dokter.

Apakah anak usia di bawah 2 tahun boleh minum obat cacing?

Harus dengan konsultasi dokter terlebih dahulu.

Apakah obat cacing bisa diminum saat perut kosong?

Sebaiknya diminum setelah makan agar tidak menimbulkan mual.

Apakah ibu hamil boleh minum obat cacing?

Hanya boleh dengan pengawasan dokter, terutama pada trimester tertentu.

Bagaimana jika setelah minum obat cacing tetap ada gejala?

Segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Picture of Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional
Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional

dr. Reyner Ricardo · General Practioner · Universitas Tarumanagara

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!