Pengertian & Efek Gas Air Mata, Benarkah Odol Bisa Mengatasinya?

efek gas air mata
Home Edukasi Pengertian & Efek Gas Air Mata, Benarkah Odol Bisa Mengatasinya?
Table of Contents

Kategori

Ringkasan Artikel: Efek Gas Air Mata

Gas air mata adalah senyawa kimia iritan yang digunakan untuk kontrol kerumunan. Berikut ringkasannya:

  • Jenis umum: CS, CN, dan OC (semprotan merica).
  • Cara kerja: mengiritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan.
  • Tujuan utama: membubarkan massa tanpa senjata mematikan.
  • Odol tidak efektif dan berisiko memperparah iritasi.
  • Pertolongan pertama terbaik: bilas dengan air bersih atau saline.
  • Hindari menggosok mata atau mengoleskan bahan kimia lain.

 

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah senyawa kimia iritan yang dirancang untuk membuat seseorang tidak nyaman, sehingga sulit melanjutkan aktivitas

Walaupun disebut “gas”, bentuknya bisa berupa cairan, bubuk, atau aerosol yang disemprotkan. 

Dilansir dari Science Direct, Gas air mata umumnya mengandung CS (chlorobenzylidene malononitrile), CN (chloroacetophenone), dan OC (oleoresin capsicum/semprotan merica).

Semua zat tersebut bekerja dengan cara mengiritasi mata, saluran pernapasan, dan kulit.

 

Contoh kasus penggunaan gas air mata banyak ditemui dalam situasi demonstrasi yang dianggap tidak terkendali.

Pada beberapa negara, penyebarannya dilakukan melalui granat gas air mata atau semprotan langsung.

Penggunaan di ruang terbuka lebih umum, karena di ruang tertutup efeknya bisa jauh lebih berbahaya.

Menurut Oregon Health Authority, efek gas air mata umumnya hilang 15–30 menit setelah menjauh dari paparan dan membersihkan diri.

 

Cara Kerja Gas Air Mata

Gas air mata menimbulkan reaksi cepat pada indera dan pernapasan. Mekanismenya meliputi:

  • Mengiritasi membran mukosa mata, hidung, dan tenggorokan
  • Memicu keluarnya air mata dan rasa perih di mata
  • Menyebabkan batuk, bersin, dan sesak napas
  • Menimbulkan rasa terbakar pada kulit yang terpapar
  • Membuat tubuh panik dan kehilangan orientasi sesaat

 

Tujuan Penggunaan Gas Air Mata?

Gas air mata umumnya digunakan oleh aparat sebagai alat pengendalian massa.

Tujuannya bukan untuk melukai permanen, melainkan untuk membubarkan kerumunan dalam waktu cepat.

Aparat biasanya menembakkan granat gas air mata saat massa dianggap tidak terkendali atau membahayakan.

Walau begitu, penggunaannya menimbulkan pro dan kontra, terutama jika mengenai kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau penderita asma.

Di Indonesia, penggunaan gas air mata diatur dalam Perkap No. 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan.

Gas air mata berada di tahap kelima hierarki kekuatan, hanya boleh digunakan bila tahap sebelumnya gagal dengan prinsip proporsionalitas dan legalitas.

Selain itu, penggunaannya harus tunduk pada aturan lain, seperti KUHP bila menimbulkan korban, serta regulasi khusus seperti larangan FIFA di dalam stadion.

 

Apakah Odol Dapat Mengurangi Efek Gas Air Mata?

Ada anggapan bahwa odol bisa membantu mengurangi efek gas air mata, namun hal ini tidak benar.

Kandungan pasta gigi, seperti mentol dan bahan abrasif, justru berisiko memperparah iritasi pada kulit maupun mata.

Referensi dari CDC menyarankan penggunaan air bersih atau larutan saline untuk membilas bagian tubuh yang terpapar.

Jadi, mengoleskan odol bukanlah pertolongan pertama yang tepat, bahkan bisa berbahaya bila masuk ke mata.

 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Jika Terpapar Gas Air Mata?

Jika Anda terpapar gas air mata, lakukan beberapa langkah berikut untuk mengurangi dampaknya:

  • Segera menjauh dari sumber paparan dan cari udara segar
  • Bilas mata dengan air bersih atau saline (Sodium Chloride), jangan menggosoknya
  • Lepaskan lensa kontak bila dipakai
  • Cuci kulit dan rambut dengan sabun serta air mengalir
  • Ganti pakaian yang terkontaminasi sebelum gejala mereda
  • Cari pertolongan medis bila sesak napas atau gejala tidak membaik

 

FAQ Tentang “Efek Gas Air Mata”

Apakah gas air mata mematikan?

Tidak, tetapi bisa berbahaya pada dosis tinggi atau bagi orang dengan penyakit pernapasan.

Berapa lama efek gas air mata bertahan?

Umumnya 15–30 menit setelah menjauh dari paparan, namun bisa lebih lama jika intens.

Apakah gas air mata legal digunakan?

Ya, tapi penggunaannya diatur ketat dan sering menuai kritik dari lembaga HAM.

Apakah ada perbedaan antara gas air mata dan semprotan merica?

Ada, keduanya sama-sama iritan, tetapi kandungan bahan aktifnya berbeda.

Bagaimana cara melindungi diri dari gas air mata?

Menggunakan kacamata renang, masker, dan kain basah dapat sedikit membantu mengurangi paparan.

Baca Juga:

Apakah Pneumonia Menular? Kenali Jenis dan Cara Penularannya

Cara Meredakan Amandel Bengkak Dengan Mudah Di Rumah

Picture of Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional
Artikel Telah Ditinjau oleh Profesional

dr. Reyner Ricardo · General Practioner · Universitas Tarumanagara

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!