Pengertian dan Pemeriksaan Diabetes
Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.
Kondisi ini terjadi akibat gangguan produksi atau fungsi hormon insulin yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah.
Apabila tidak terkontrol, diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan serius.
Untuk mengetahui kondisi diabetes, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan kadar gula darah.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa metode pemeriksaan yang umum digunakan adalah pemeriksaan gula darah biasa dan HbA1c.
Baca Juga: Pemeriksaan Elektrolit untuk Apa?
Apa itu Pemeriksaan HbA1c?
HbA1c atau Hemoglobin A1c adalah pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah dalam 2 hingga 3 bulan terakhir.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur persentase hemoglobin yang terikat oleh glukosa dalam darah.
Salah satu kelebihan pemeriksaan HbA1c adalah hasilnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas atau pola makan sesaat.
Pemeriksaan HbA1c sangat efektif untuk memantau kontrol diabetes dalam jangka panjang.
Namun, untuk mendapatkan hasil HbA1c yang akurat, terdapat beberapa syarat yang perlu diperhatikan.
Pasien yang memiliki anemia, gangguan hemoglobin, atau kondisi yang mempengaruhi sel darah merah sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalani tes HbA1c.
Menurut situs resmi American Diabetes Association, pemeriksaan HbA1c merupakan metode baku dalam penegakan diagnosis dan pemantauan pengobatan diabetes.
Apa itu Pemeriksaan Gula Darah?
Pemeriksaan gula darah biasa dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah saat itu juga.
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk memantau kadar gula harian dan mengetahui respons tubuh terhadap makanan, aktivitas fisik, atau obat-obatan.
Jenis pemeriksaan gula darah terbagi menjadi tiga, yaitu gula darah puasa (GDP), gula darah 2 jam setelah makan (GD2PP), dan gula darah sewaktu (GDS).
Gula Darah Puasa (GDP)
Gula darah puasa adalah pemeriksaan yang dilakukan setelah seseorang berpuasa selama 8 jam. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah dasar tanpa pengaruh makanan.
GDP sering digunakan untuk skrining awal diabetes. Jika kadar gula darah puasa berada di atas batas normal, maka pemeriksaan lanjutan biasanya akan disarankan oleh dokter.
Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GD2PP)
Gula darah 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan yang dilakukan dua jam setelah mengonsumsi makanan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah setelah mendapat asupan glukosa dari makanan.
Tes GD2PP sangat membantu untuk mengetahui apakah tubuh mampu menurunkan kadar gula darah ke batas normal setelah makan.
Gula Darah Sewaktu (GDS)
Gula darah sewaktu adalah pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan kapan saja, tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
Pemeriksaan ini sering digunakan dalam kondisi gawat darurat atau pada saat seseorang mengalami gejala hiperglikemia.
Meskipun hasil GDS bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, pemeriksaan ini tetap penting dalam menentukan kondisi gula darah saat itu juga.
Apa Perbedaan HbA1c dengan Gula Darah?
Perbedaan HbA1c dengan gula darah terletak pada waktu pantauan dan tujuan pemeriksaannya. HbA1c menggambarkan rata-rata kadar gula darah dalam 2 hingga 3 bulan terakhir, sedangkan pemeriksaan gula darah biasa hanya menunjukkan kadar glukosa pada saat pemeriksaan dilakukan.
Sebagai analogi sederhana, HbA1c ibarat nilai rapor yang mencerminkan performa belajar selama satu semester, sedangkan pemeriksaan gula darah biasa seperti hasil ulangan harian yang bisa naik atau turun tergantung situasi.
Secara medis, HbA1c menjadi indikator penting dalam menilai kontrol jangka panjang diabetes.
Hasil HbA1c yang tinggi menunjukkan bahwa gula darah sering berada di atas normal dalam beberapa bulan terakhir, meskipun hasil pemeriksaan gula darah sesaat mungkin normal.
Sebaliknya, gula darah biasa digunakan untuk memonitor kadar gula harian secara langsung.
Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui fluktuasi gula darah setelah makan, saat berpuasa, atau dalam kondisi tertentu.
Baca Juga: Cara Membaca Hasil Tes Widal dengan Tepat
Kapan Melakukan Pemeriksaan HbA1c atau Gula Darah?
Pemeriksaan HbA1c sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 hingga 6 bulan, terutama bagi Anda yang sudah didiagnosis diabetes atau memiliki risiko tinggi terkena diabetes.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kadar gula darah Anda tetap dalam batas normal dalam jangka panjang.
Sementara itu, pemeriksaan gula darah biasa perlu dilakukan lebih sering, terutama bagi Anda yang sedang dalam pengobatan diabetes, hamil, atau memiliki gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan layanan kesehatan terpercaya, Anda dapat melakukan pemeriksaan HbA1c atau gula darah di Klinik HealthMed.
Klinik kami menyediakan layanan laboratorium lengkap dengan tenaga medis profesional yang siap membantu Anda memantau kesehatan secara optimal.