Sudah Minum Paracetamol Tapi Demam Tidak Turun? Ini Alasannya

Sudah Minum Paracetamol Tapi Demam Tidak Turun
Home Edukasi Sudah Minum Paracetamol Tapi Demam Tidak Turun? Ini Alasannya
Table of Contents

Kategori

Cara Kerja Paracetamol

Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat penurun demam dan pereda nyeri yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di otak.

Prostaglandin adalah senyawa yang meningkatkan suhu tubuh dan merangsang rasa nyeri saat tubuh mengalami peradangan atau infeksi.

Dengan menghambat zat ini, paracetamol membantu menurunkan demam dan mengurangi ketidaknyamanan.

Obat ini umumnya mulai bekerja dalam waktu 30 menit hingga 1 jam setelah dikonsumsi. Efek maksimalnya dapat dirasakan sekitar 1 hingga 2 jam kemudian.

Namun, hasil yang dirasakan bisa berbeda pada setiap individu tergantung pada kondisi tubuh dan tingkat keparahan demam.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi efektivitas paracetamol, termasuk usia, berat badan, jenis infeksi, kondisi hati, serta apakah obat dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau setelah makan.

Selain itu, jenis sediaan obat (sirup, tablet, atau suppositoria) juga bisa mempengaruhi kecepatan penyerapan dalam tubuh.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Anemia Sebelum Terlambat

 

Penyebab Sudah Minum Paracetamol tapi Demam Tidak Turun

Jika Anda sudah minum paracetamol tapi demam tidak turun, bisa jadi ada kondisi medis yang mendasarinya.

Tubuh mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk merespons, atau terdapat infeksi yang tidak cukup ditangani dengan paracetamol saja.

Infeksi Virus

Infeksi virus seperti flu, COVID-19, atau demam berdarah sering menyebabkan demam yang berlangsung lama.

Paracetamol memang dapat meredakan demam sementara, namun virus masih aktif di dalam tubuh sehingga suhu bisa kembali naik.

Dalam beberapa kasus, demam akan turun secara alami setelah sistem kekebalan tubuh menyelesaikan proses perlawanan.

Infeksi Bakteri Berat

Infeksi bakteri seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau radang tenggorokan parah dapat menyebabkan demam tinggi yang tidak merespons cukup baik terhadap paracetamol.

Obat ini tidak membunuh bakteri, sehingga perlu antibiotik untuk mengatasi penyebab utama. 

Tanpa pengobatan yang tepat, demam akan tetap bertahan meskipun sudah minum obat penurun panas.

Tubuh Masih Melawan Infeksi

Saat tubuh masih aktif melawan infeksi, sistem imun akan mempertahankan suhu tubuh tinggi sebagai mekanisme alami.

Ini merupakan bagian dari proses penyembuhan yang normal. Paracetamol bisa meredakan gejala, tetapi selama infeksi belum sepenuhnya terkendali, demam mungkin akan muncul kembali.

Dehidrasi atau Kekurangan Cairan

Kondisi dehidrasi dapat memperburuk demam atau menghambat efek paracetamol. Ketika tubuh kekurangan cairan, kemampuan untuk mengatur suhu tubuh juga menurun.

Selain itu, paracetamol tidak bekerja secara optimal jika metabolisme tubuh terganggu akibat kurangnya asupan cairan.

Efek Obat Lain atau Interaksi Obat

Beberapa jenis obat dapat mengganggu kerja paracetamol atau bahkan menimbulkan demam sebagai efek samping.

Interaksi antar obat juga dapat memperlambat penyerapan atau menurunkan efektivitas paracetamol.

Jika Anda sedang mengkonsumsi obat lain, penting untuk mengkonsultasikan kepada dokter atau apoteker.

 

Kapan Harus Cek Laboratorium dan Periksa Dokter?

Jika demam Anda tidak turun dalam 48 jam meskipun sudah minum paracetamol sesuai dosis, saatnya mempertimbangkan pemeriksaan lebih lanjut.

Terutama jika disertai gejala lain seperti mual, muntah, sesak nafas, atau lemas ekstrem.

Pemeriksaan darah lengkap bisa memberikan gambaran kondisi infeksi dan peradangan yang terjadi dalam tubuh.

Rekomendasi Pemeriksaan Tes Lab untuk Demam

Untuk mengetahui penyebab pasti demam yang tidak kunjung turun, pemeriksaan laboratorium sangat dianjurkan.

Beberapa tes yang direkomendasikan meliputi:

  • Hitung darah lengkap (CBC): untuk melihat tanda-tanda infeksi bakteri atau virus.
  • CRP (C-reactive protein): menilai tingkat peradangan dalam tubuh.
  • Tes NS1 dan IgG/IgM dengue: jika ada kecurigaan demam berdarah.
  • Tes urine lengkap: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi saluran kemih.
  • Tes malaria (jika berada di daerah endemis): bila demam disertai menggigil dan keringat dingin.

Anda dapat melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cepat dan terjangkau di Klinik HealthMed.

 

Baca Juga: Pemeriksaan Elektrolit Untuk Apa? Ini Manfaat dan Prosedurnya

 

Tips Mengatasi Demam yang Tidak Kunjung Turun

Selain mengandalkan obat, ada beberapa langkah yang dapat membantu menurunkan demam secara alami.

  • Istirahat total agar tubuh dapat memulihkan diri secara maksimal
  • Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu detoksifikasi 
  • Gunakan kompres hangat di dahi, leher, atau ketiak untuk membantu mendinginkan tubuh
  • Gunakan pakaian yang ringan dan tidak menahan panas tubuh
  • Hindari aktivitas berat dan perbanyak konsumsi makanan bergizi

Demam Tak Kunjung Reda?

Tes darah lengkap, diagnosis cepat, dan konsultasi dokter untuk penanganan yang tepat. Hanya di Klinik HealthMed!